Tuesday, March 7, 2017


Ayat Alquran Tentang Muamalah
Sebagai Anjuran Muamalah


Sebagai Penghubung Muamalah (seimbang antara dunia dan akhirat)


Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerah kan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,(Q.S. Fatir: 29).
Sebagai Larangan dalam Muamalah


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.(Q.S. Annisa’: 29).



 

Perjalanan Bisnis Rasulullah SAW
JIC- Nabi Muhammad bersabda, “tidak seorangpun pernah memakan-makanan yang lebih baik dari padaapa yang dimakan dari hasil kerjatangannya sendiri .Nabi Dawud As pun bias makan dari hasil kerjatangannya sendiri.” (H.R Bukhari no. 2072)
Pada hadist tersebut dapat kita lihat bahwa nabi Muhammad SAW memang memiliki sikap kejujuran, kedisiplinan, dan semangat pantang menyerah, dan sifat-sifat ini sudah tertanam dalam dirinya sejak masih kecil.  Keluarga besarNabi Muhammad hamper seluruh karib-kerabatnya adalah pedagang, sehingga tidak heran apabila darah semangat berdagang sudah ada dalam diri Muhammad kecil.
Nabi Muhammad SAW terlahir sebagi anak yatim . Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib, meninggal ketika Muhammad SAW masih dalam kandungan ibunya. Setelah itu Muhammad kecil menjadi yatim-piatu saat berusia 6 tahun. Kemudian beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib dan, setelah wafat, pada usia 8 tahun Muhammad tinggal brsama pamannya, Abu Thalib. Sayangnya Abu Thalib adalah seseorang yang sangat sederhana hidupnya, sehingga tidak jarang Muhammad kecil harus membantu ekonomi keluarga sang paman dengan bekerja serabutan kepada penduduk Makkah. Muhammad juga dari usia 8-12 tahun mengembala kambing milik pamannya . Pengalaman masa kecil seperti inilah yang menjadi modal psikologis beliau ketika menjadi seorang wirausahawan di kemudian hari.
Muhammad mulai mengenal dunia perdagangan sejak usia 12 tahun, Beliau mengikuti pamannya Abu Thalib berdagang ke Syam. awalnya sang paman tidak ingin mengajaknya karena medan yang sangat sulit, tetapi keinginan keras Muhammad untuk ikut tidak bisa di tolak. Keinginan kerasnya untuk ikut ekspedisi berdagang menunjukkan betapa besar semangatnya untuk mengubah nasib, memperbaiki keadaan, dan tidak ingin merepotkan sang paman terlalu jauh. Cara Muhammad mengenal perdagangan ini dapat diistilahkan dengan sebutan magang (Intenship), dan Muhammad melakukan ini selama 5 tahun atau hingga berusia 17 tahun.
Memasuki usia 17 tahun Muhammad mulai menanjakkan karirnya dalam dunia perdagangan, Beliau mulai membuka usaha mandiri sebagai manager/ agent perdagangan regional saat itu Beliau sudah menjadi business manager. Dalam perkembangan karirnya tersebut para pemilik modal di Mekkah mempercayakan pengelolaan perdagangan mereka kepada Muhammad, dan saat itu Beliau naik menjadi seorang Invesment Manager. Beliau menerima modal daripara investor serta anak-anak yatim yang tidak sanggup menjalankan sendiri dana peninggalan orang tuanya. Mereka sangat mempercayai Muhammad untuk menjalankan bisnis dengan uang mereka berdasarkan kerjasama muda’rabah. Wilayah perdagangan yang dikunjungi Muhammad meliputi Yaman, Syam, Busra, Irak, Yordania, Bahrain, dan kota-kotaperdagangan di Jazirah Arab lainnya
Pada usia 25 tahun, Beliau menikah dengan Siti Khadijah dan saat sudah menikah beliau tetap mengelola perdagangannya sebagai salah satu mitra bisnis istrinya. Dan dengan pekerjaannya tersebut beliau disebut sebagai Business Owner. Menginjak usia 30 tahun Muhammad menjadiseorang investor dan mulai memiliki banyak waktu luang untuk memikirkan kondisi masyarakatnya.
Muhammad telah mencapai dengan apa yang disebut sebagai “kebebasan uang atau (financial freedom) danwaktu.” Dan saatitulah, Beliau sering menyendiri ke Gua Hira sampai beliau mendapatkan wahyu pertamanya pada usia 40 tahun. Saat nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul, kegiatan berbisnis beliau menjadi berkurang ini dikarenakan Beliau mulai menyiarkan agama Islam kepada masyarakat Mekkah. Walaupun telah banyak melakukan dakwah di Mekkah, namun hal itu tidak mengurangi perhatian Beliau terhadap aktifitas perdagangan yang dipimpinnya.
Karena perjalanan syiar Islam Rasul tidak mulus di Mekkah atau lebih tepatnya mendapatkan penolakan keras dari masyarakat Mekkah, Beliau dan para pengikutnya meninggalkan Mekkah dan pindah keMadinah (Yastrib) setelah diadakan perjanjian. Di Madinah nabi Muhammad diangkat sebagai kepala Negara sekaligus pemimpin agama oleh seluruh masyarakat Madinah.Aktifitas bisnis Rasul berubah total di Madinah, dari seorang pelaku bisnis, Beliau hanya menjadi pengawas yang aktif hingga akhir hidupnya. Beliau mengawasi jalannya mekanisme perdagangan di PasarMadinah dan sekitarnya, agar tetap berlangsung secara Islami.
Di Madinah transaksi penjualan yang dilakukan lebih sedikit ketimbang transaksi pembeliannya, sehingga nabi Muhammad SAW banyak melakukan peminjaman. Meskipun begitu Beliau tetaplah As-Sidiqdan Al-‘Amin.
Kisah bisnis nabi Muhammad sebelum dan sesudah menjadi Rasul banyak memberkan pelajaran bagi umat nya dalam melakukan bisnis.Jujur, disiplin, pekerjakeras, ulet dan selalu melakukan hal yang diajarkan oleh nabi Muhammad dalam berbisnis, maka bisnis yang kita jalankan insya Allah mendapatkan keberkahan dari Allah swt.

No comments:

Post a Comment